
“Alhamdulillah, akhirnya acara berjalan lancar ya! Padahal tadi sempat deg degan, karena acaranya di out door dan hujan turun dari sebelum magrib!” ungkap Anna. Karya yang menjadi pusat perhatian malam itu, adalah selembar cukin tenun Betawi (selendang yang disematkan dipundak pria) yang diserahkan kepada Abang Anies dan Abang Sandi. Dan selembar selendang untuk dikenakan Mpok Fery Farhati dan Mpok Nur Asia . “Cukin dan kerudung warna hijau tua terbuat dari tenun jenis katun sutra Ende dengan motif Monas dan Ondel-ondel ,” ungkap Anna Mariana yang sepanjang dua tahun terakhir ini, melahirkan dan mengembangkan tenun dan songket Betawi, yang tak pernah ada di tanah Betawi.
Usai acara penganugerahan gelar adat, dihadapan wartawan Anies sangat mengapresiasi kerja Bamus yang memiliki ide membuat acara penganugerahan gelar adat Betawi. “Selama ini Bamus menjadi garda terdepan di dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi. Dan malam hari ini saya, Bang Sandi dan isteri kami mendapat gelar Abang dan Mpok. Insya Allah kita akan terus bekerja sama. Banyak aspirasi aspirasi yang disampaikan Insya Allah kita akan bahas semuanya. Supaya kita bisa mengembangkannya lebih jauh,” ungkap Anies kepada wartawan.
Sementara itu, Sandi menyebut Cukin yang baru diperoleh dalam anugerah adat ini sebagai karya yang keren. “Saya baru tahu ada tenun khas di Betawi. Ini keren. Ini dibuat oleh Ibu Anna Mariana!” Dan Anies menyambung, “Kita akan mempromosikan secara terus menerus kerja kreatif semacam ini. Ini salah satu bentuk pengembangan budaya Betawi yang akan selalu kita dorong. Sebagai catatan, sejak dari masa kampanye pun salah satu janji kita adalah tentang pengembangan budaya Betawi, jadi memang sejalan dan kita akan laksanakan bersama-sama.”
Anna Mariana menyebut karyanya malam itu memang sengaja dibuat khusus untuk Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta beserta istri masing-masing. “Saya berharap pemimpin tertinggi Jakarta ini mau dan terus mensupport, memperkenalkan dan mempromosikan keberadaan tenun dan songket Betawi. Bersama Bamus, kami berencana mengembangkan pelatihan pengerajin tenun dan songket di Setu Babakan, agar bisa terus lahir para pengerajin handal yang akan mengembangkan ini menjadi bagian dari budaya tradisonal Betawi atau Jakarta.” tutur Anna Mariana. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dudut Suhendra Putra dan Muhamad Ihsan
More Pictures
[widgetkit id=1423]